Tugas Akhir
Pengembangan metode pemisahan ²³⁹/²⁴⁰Pu dalam sampel sedimen dengan metode kromatografi ekstraksi
Proses pemisahan radionuklida 239/240Pu dari radionuklida antropogenik lain merupakan salah satu tahapan penting dalam analisis radionuklida pemancar alfa pada sampel alam. Pada penelitian ini menggunakan metode kromatografi ekstraksi dan pertukaran ion. Resin yang digunakan untuk analisis 239/240Pu dari sampel sedimen standar IAEA adalah resin TRU dan resin dowex. Analit kemudian dianalisis menggunakan alat spektrometri alfa. Waktu yang diperlukan untuk pemisahan 239/240Pu dari sampel dengan metode pertukaran ion adalah ± 9 jam. Sementara, dengan metode kromatografi ekstraksi hanya memerlukan waktu ± 1,3 jam. Total limbah asam yang dihasilkan pada proses pemisahan 239/240Pu dengan metode pertukaran ion adalah 300 mL HNO3 8 M, 60 mL HCl 7 M, dan 50 mL NH4I 0,1 M - HCl 9 M. sedangkan total limbah asam yang dihasilkan pada proses pemisahan 239/240Pu dengan metode ekstraksi kromatografi adalah HNO3 2 M sebanyak 10 mL, HNO3 2 M –NaNO2 0,01 M sebanyak 25 mL, dan HCl 4 M – 0,01 TiCl3 sebanyak 10 mL. Keunggulan menggunakan metode kromatografi ekstraksi untuk memisahkan 239/240Pu dari sampel sedimen membutuhkan waktu yang lebih singkat dan limbah asam yang dihasilkan lebih sedikit dibandingkan dengan menggunakan metode pertukaran ion dan mempunyai kemampuan yang lebih selektif terhadap pemisahan plutonium dengan radionuklida lain. Resin TRU kemudian digunakan untuk analisis 239/240Pu pada sampel sedimen dari pesisir merak dan didapatkan aktivitas 239/240Pu sebesar sebesar 1,15× 10-1 Bq/kg dan 1,65×10-1 Bq/kg. Dari hasil yang didapat diketahui aktivitas 239/240Pu pada sampel lingkungan sangat kecil.
Kata Kunci: 239/240Pu, kromatografi ekstraksi, pertukaran ion, sampel sedimen (4)rn
S19-0215 | 8/TA/H/19 621.384.8(043) RAH p | Perpustakaan Poltek Nuklir (600) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain