Tugas Akhir
Perancangan sistem pendinginan air pendingin refluks pada pilot plant reaktor dijesti asam pasir senotim di PSTA-BATAN
Pada tahun 2018, PSTA-BATAN Yogyakarta memulai perintisan konstruksi pilot plant dijester asam untuk pengolahan pasir senotim. Proyek ini diselesaikan dengan tahap start-up pada tahun 2019 kemudian divalidasi pada tahun 2020. Dalam perjalanannya, reaktor dijesti membutuhkan sistem pendinginan untuk air pendingin refluks yang mengalami kenaikan suhu karena menerima panas dari proses reaksi asam sulfat pekat dan pasir senotim pada suhu 210oC. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan jenis sistem pendinginan yang sesuai untuk air pendingin refluks, menentukan parameter perancangan yang menghasilkan nilai koefisien perpindahan panas keseluruhan dan pressure drop yang sesuai dengan kebutuhan sistem pendinginan untuk air pendingin refluks, dan merancang sistem pendinginan untuk air pendingin refluks. Alat penukar panas jenis pelat digunakan sebagai sistem pendinginan sekunder untuk air pendingin refluks karena ukurannya yang kecil, mudah dibersihkan, dan mudah perawatannya. Perhitungan dalam perancangan ini terbagi ke dalam tiga bagian yaitu perhitungan neraca panas serta jumlah pelat, termal, dan hidrolik. Pada sistem pendinginan sekunder ini, ukuran diameter port; panjang efektif; pitch pelat; lebar efektif; dan tebal pelat direkomendasikan berada pada rentang 150 – 200 mm; 1 – 1,5 m; 3,5 – 4 mm; dan 0,2 – 0,925 m ;0,4 – 0,6 mm. Jenis pelat yang digunakan merupakan MX25-B dengan panjang dan lebar pelat sebesar 2,169 m dan 0,669 m. Nilai koefisien perpindahan panas keseluruhan didapatkan sebesar 1980,144 W/m2.K dengan pressure drop sebesar 12,550 kPa untuk fluida panas dan 45,057 kPa untuk fluida dingin. Kata kunci: alat penukar panas, rating, perancangan, analisis termal dan hidrolik, koefisien perpindahan panas keseluruhan, pressure drop. rn
S20-0192 | 12/TA/H/20 539.16 DEW a | Perpustakaan Poltek Nuklir | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain