Tugas Akhir
Penentuan nilai ciri bentuk porus tulang trabekular pada citra 3D SRμCT untuk mengetahui rnrisiko fraktur tulang
Saat ini pendeteksian osteoporosis menggunakan alat Dual Energy X-Ray Absorptiometry (DXA) untuk memeriksa Bone Mineral Density (BMD), akan tetapi terdapat keterbatasan pada nilai perkiraan BMD yang didapatkan. Nilai yang didapatkan merupakan perwakilan kekuatan tulang yang menyeluruh sehingga tidak menyediakan informasi mengenai kerusakan mikro-arsitektur tulang yang diketahui mempengaruhi kekuatan tulang. Ekstraksi ciri telah dilakukan pada ciri bentuk porus yang berperan untuk melakukan pemeriksaan osteoporosis dan penentuan risiko terjadinya fraktur tulang yaitu tingkat porositas, konektifitas pori dan orientasi pori. Resolusi citra yang digunakan dalam orde mm, sehingga belum mewakili informasi kerusakan mikro-arsitektur tulang. Fraktur tulang paling sering terjadi pada tulang kerangka yang kaya akan tulang trabekular. Oleh karena itu perlu dibuat kode program pemrosesan citra untuk menentukan nilai ciri bentuk porus tulang trabekular yang mewakili struktur mikro-arsitektur tulang trabekular secara menyuluruh yang berperan penting dalam penentuan risiko fraktur tulang. Citra tulang trabekular yang digunakan dalam penelitian ini merupakan citra 3D mikro-tomografi dengan sumber radiasi sinkrotron yang telah dilakukan pada saat kerja praktek di BL1.2W X-ray Imaging and X-ray Tomographic Microscopy (XTM) Synchrotron Light Research Institute (SLRI). Dalam pelaksanakan penelitian ini, tahapan yang dilakukan adalah input citra tomografi 2D, menentukan ROI, melakukan proses segmentasi, operasi morfologi, menghitung nilai ciri bentuk porus, dan menampilkannya pada sebuah antarmuka GUI. Telah dihasilkan kode program pemrosesan citra untuk menghitung nilai ciri bentuk porus dengan kategori tingkat porositas, konektifitas pori dan orientasi pori. Pada sampel M60 dan F46 didapatkan hasil ciri tingkat porositas 81,433% dan 84,340%. Ciri konektifitas pori terdiri dari rasio banyaknya pori kecil dan pori besar dengan total pori sebesar 10,081% dan 89,919% untuk sampel M60; 6,507% dan 93,493% untuk sampel F46. Ciri orientasi pori terdiri dari rasio banyaknya pori vertikal, pori miring dan pori horizontal dengan total pori sebesar 18,817%, 30,108% dan 51,075% untuk sampel M60; 32,067%, 27,069% dan 40,864% untuk sampel F46. Validasi telah dilakukan pada hasil segmentasi dengan nilai M_MO untuk sample M60 dan F46 sebesar 97.474% dan 98.712%.rnrnKata kunci: mikro-tomografi, tulang trabekular, fraktur tulang, nilai ciri bentuk porus, GUI (5)rn
S19-0176 | 10/TA/K/19 539.53(043) FRE p | Perpustakaan Poltek Nuklir (500) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain