Buku Ketenaganukliran
Biologi molekuler = molecular biology : teori, praktikum, glosarium
Biologi molekuler merupakan salah satu cabang biologi yang merujuk kepada pengkajian mengenai kehidupan pada skala molekul. Ini sistem dalam sel, termasuk interaksi DNA (Deoxyribo Nucleic Acid), RNDA (Ribo Nucleic Acid), dan sintesis protein, serta bagaimana interaksi tersebut diautr. Biologi molekuler memberian kontribusi yang sangat nyata dalam bidang kedokteran. Dahulu, untuk mengetahui penyakit yang diderita harus dengan menemukan organisme penyebab penyakit tersebut di dalam tubuh. Dan jika tidak ditemukan, maka pasien dinyatakan negatif dan tidak diberikan tindakan apapun. Padahal kenyataannya tidak semua penyakit organisme penyebabnya dapat ditemukan dengan mudah. Namun dengan adanya bilogi molekuler, dokter dapat memeriksa penyebab sampai pada DNA pasien. Biologi molekuler juga dapat mendeteksi penyakit-penyakit yang bersifat genetis. Dalam skenario kali ini, membahas tentang penyakit talasemia. Talasemia adalah penyakit herediter yang disebabkan oleh adanya kekurangan rantai globin pembentuk hemoglobin (Hb), baik rantai globin a (Talasemia a) maupun rantai globin B (Talasemia B). Talasemia termasuk penyakit akibat gangguan gen tunggal (single gene disorders) dengan pola pewarisan yang meuruti hukum-hukum Mendel. Gangguan yang berupa kekurangan rantai globin tersebut menimbulkan serangkaian gejala klinis dan laboratorik, yang dapat ditemukan melalui pemeriksaan fisik dan laboratorik. Namun pada penderita-penderita tertentu, gejala klinis maupun fisik sangat minim bahan tidak ada. Keadaan seperti ini umumnya didapat pada penderita heterozigot atau yang bersifat minor. Dalam keadaan ini, diagnosis hanya dapat ditegakkan melalui analisis DNA. Inilah yang dimaksud dengan diagnosis molekuler.
Indeks. Bibliografi : halaman 717-721
S20-0172 | 572.2 KOE b C.1 | Perpustakaan Poltek Nuklir | Tersedia |
S20-0171 | 572.2 KOE b C.2 | Perpustakaan Poltek Nuklir | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain