Buku Non-ketenaganukliran
Manusia yang tidak kedaluwarsa : seni menghadapi ragam tingkah laku manusia yang menyebalkan
Semua makanan, minuman, dan barang lain yang mempunyai kemasan akan mempunyai tanggal kadaluarsa. Semua makanan, minuman dan barang lain yang mempunyai kemasan akan mempunyai tanggal kedaluwarsa.
Bagaimana dengan manusia? Apakah ada masa kedaluwarsanya? Jawabanya tidak. Karena manusia diberi akal dan budi untuk selalu meng-upgrade dirinya menjadi manusia yang tidak mau ketinggalan zaman.
Dalam keseharian kita kerap berhadapan dengan bermacam orang, mulai dari orang-orang yang menyenangkan sampai orang-orang yang paling menyebalkan, yaitu orang-orang yang kurang ngaca, kurang piknik, dan kurang ajar. Tingkah mereka sering membuat kita sakit hati, perut mual, bahkan sampai serangan jantung.
Mereka merasa dirinya paling benar, paling pintar, paling suci, padahal ngaji saja tidak, salat tidak, puasa tidak apalagi sedekah dan bayar zakat kencing pun masih jarang cebok. Yang tidak sependapat dengan mereka dituduh kafir ahli neraka. Padahal, orang-orang yang mereka tuding bodoh, sesat, dan kafir itu justru lebih taat, lebih hebat, berilmu tinggi, dan tidak pernah meninggalkan shalat.
Berbagai peristiwa menyebalkan semacam itu disikapi S. J. Tsurayya dengan semburan cas cis cus humoris, blakblakan, dan ala seenak perutnya sendiri. Gaya mengumpatnya sangat unik, bisa lemah-lembut, pedas, nakal, bahkan agak kurang ajar. Tapi itulah kejujuran, kecerdasan, dan kebijakannya dalam menghadapi ragam persoalan dunia yang dipenuhi orang-orang dengan urat kepala terpalang.
Selain menunjukkan bagaimana seni menghadapi orang-orang menyebalkan, hakikat buku ini adalah untuk memperluas pandangan pembaca, menjadikan diri lebih terbuka dan lebih berguna.
S21-0233 | 159.9 TSU m C.1 | Perpustakaan Poltek Nuklir | Tersedia |
S21-0234 | 159.9 TSU m C.2 | Perpustakaan Poltek Nuklir | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain