Tugas Akhir
Analisis penerapan risk-based isnpection pada pipa pendingin utama dan heat exchanger Reaktor Serbaguna G. A. Siwabessy (RSG-GAS)
Reaktor Serbaguna G.A Siwabessy merupakan salah satu reaktor riset di Indonesia dengan daya thermal nominal sebesar 30 MW. Dengan besarnya daya tersebut maka RSG-GAS memiliki sistem pendingin yang saling terintegrasi secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, diperlukan sebuah analisis penerapan Risk-Based Inspection untuk memetakan tingkat risiko dari peralatan sistem pendingin tersebut. Analisis penerapan Risk-Based Inspection pada pipa pendingin utama dan heat exchanger Reaktor Serbaguna G.A Siwabessy dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan nilai risiko yang akan diplot ke dalam matriks 5x5 sehingga didapatkan level risikonya. Untuk mendapatkan nilai risikonya dilakukan pengukuran ketebalan pada pipa pendingin utama dan heat exchanger RSG-GAS. Selanjutnya untuk memperoleh nilai level risiko, diperlukan data-data seperti spesifikasi pipa, spesifikasi cairan yang mengalir, faktor sistem manajemen, data ketebalan pipa yang telah diukur dan hasil inspeksi sebelumnya, dan riwayat perawatan pipa yang akan digunakan untuk menghitung nilai Probability of Failure (POF) dan Consequence of Failure (COF). Nilai Probability of Failure (POF) dan Consequence of Failure (COF) kemudian diplot kedalam matriks risiko untuk mendapatkan level risikonya dengan POF sebagai sumbu-y dan COF sebagai sumbu-x. Hasil level risiko akan digunakan untuk menentukan metode inspeksi dan interval inspeksi pipa pendingin utama dan heat exchanger RSG-GAS. Level risiko untuk pipa pendingin primer adalah low risk, untuk pipa pendingin sekunder medium risk, dan untuk heat exchanger adalah low risk. Metode inspeksi yang direkomendasikan untuk perawatan pipa pendingin utama dan heat exchanger RSG-GAS adalah ultrasonic thickness measurement dan visual examination. Interval inspeksi maksimal untuk pipa pendingin primer adalah pada tahun 2173, 2249, 2287,2306 dan 2315. Interval inspeksi maksimal untuk pipa pendingin sekunder adalah pada tahun 2061, 2084, 2095, 2101 dan 2104. Interval inspeksi maksimal untuk heat exchanger adalah pada tahun 2091, 2126, 2144, 2153 dan 2157.
S21-0052 | 05/TA/M/21 621.039.58:543(043) YOG a | Perpustakaan Poltek Nuklir | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain