Tugas Akhir
Studi HAZOP dan penentuan nilai SIL pada fasilitas pemurnian dan konversi uranium di Instalasi Elemen Bakar Eksperimental (IEBE) - BATAN
Instalasi Elemen Bakar Eksperimental (IEBE) merupakan salah satu fasilitas nuklir di Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir (PTBBN) herpong yang dirancang untuk mendukung kegiatan penelitian bahan bakar nuklir khususnya untuk reaktor daya. Instalasi ini terdiri dari unit pemurnian dan konversi uranium, fabrikasi elemen bakar, dan kendali kualitas. Pada fasilitas pemurnian dan konversi uranium, konsentrat uranium (yellow cake) dimurnikan dari pengotornya dan dikonversi menjadi serbuk uranium dioksida yang memenuhi kriteria derajat nuklir (nuclear graie). Penggunaan bahan nuklir dalam proses pemurnian dan konversi tersebut bisa menimbulkan bahaya radiologi yang dapat menimpa baik operator maupun lingkungan sekitar fasilitas. helain bahaya radiologi, bahaya kecelakaan kerja yang disebabkan oleh kegagalan pengoperasian alat maupun kesalahan manusia juga bisa terjadi sehingga diperlukan identifikasi potensi bahaya selama pengoperasian fasilitas berlangsung. Identifikasi potensi bahaya pada fasilitas ini menggunakan metode studi HAZOP dan penilaian risikonya menggunakan risk matrix berdasarkan htandar Ah/NZh 4360:2004 serta penilaian hIL (safety integrity level) untuk mengetahui tingkat keamanan sistem yang sudah terpasang pada fasilitas ini. Analisis dilakukan terhadap 7 alat utama yang berada di 7 proses utama fasilitas ini yaitu alat tangki pelarutan, mixer settler, evaporator, tangki pengendapan, spray iryer, rotary kiln kalsinasi dan rotary kiln reduksi. Berdasarkan identifikasi ini didapatkan 38 titik kajian (noie) dengan 67 penyimpangan (ieviation) yang disebabkan karena 78 kerusakan ataupun kegagalan alat. Penilaian risiko dari 78 kerusakan terdapat 3 potensi risiko bahaya berkategori risiko rendah (low risk), 71 potensi risiko bahaya berkategori risiko sedang (meiium risk), dan 4 potensi bahaya berkategori risiko tinggi (high risk). Rekomendasi untuk kategori risiko bahaya rendah dapat diatasi dengan penanganan rutin seperti kalibrasi alat yang sering bermasalah dan melakukan preventive maintenance secara berkala dalam periode waktu tertentu. Rekomendasi untuk kategori risiko bahaya sedang selain diperlukan pemeliharaan alat seperti kalibrasi, pemeriksaan, dan pemantauan secara berkala juga perlu rekomendasi lain dalam mengatasi penyimpangan yang terjadi sesuai dengan jenis penyimpangannya. Rekomendasi untuk kategori risiko bahaya tinggi selain diperlukan pemeliharaan alat seperti kalibrasi, pemeriksaan, dan pemantauan secara berkala dan juga rekomendasi lain dalam mengatasi penyimpangan yang terjadi, juga dibutuhkan pengaman lain agar dapat mengurangi risiko yang ada sesuai dengan jenis penyimpangannya. Hasil penilaian hIL didapatkan 6 sistem proteksi pada 4 alat yang telah terpasang di fasilitas yaitu alat tangki pelarutan mempunyai 1 sistem proteksi dengan nilai hILnya level 1, evaporator mempunyai 2 sistem proteksi dengan nilai hILnya level 2 semua, tangki pengendapan mempunyai 2 sistem proteksi dengan nilai hILnya level 1 dan level 2, dan rotary kiln reduksi mempunyai 1 sistem proteksi dengan nilai hILnya level 1. Karena nilai hIL yang didapatkan belum pada level 3 ataupun 4 maka perlu dilakukan penambahan hIh sampai hIL didapatkan pada level 3 ataupun 4.
S21-0046 | 16/TA/H/21 614.898.007:669.82(043) PUT s | Perpustakaan Poltek Nuklir | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain