Tugas Akhir
Pra rancangan unit pengolah limbah radioaktif cair secara adsorpsi dengan adsorben zeolit
Indonesia berencana membangun Reaktor Daya Eksperimental (RDE) dengan daya 10 MWth. Penggunaan teknologi nuklir selain menghasilkan manfaat juga dihasilkan limbah. Berdasarkan PP No 16 Tahun 2013, pengolahan limbah radioaktif di Indonesia dilakukan oleh PTLR-BATAN. Limbah radioaktif cair (LRC) biasanya diolah menggunakan evaporator. Namun evaporator membutuhkan energi listrik yang relatif besar yang menyebabkan biaya pengolahan tinggi sehingga diusulkan alternatif pengolahan LRC di PTLR-BATAN. Keberadaan sumber daya alam zeolit di Indonesia cukup berlimpah dan harganya relatif murah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa zeolit dapat digunakan untuk adsorben zat radioaktif. Penelitian ini bertujuan memperoleh hasil pra rancangan unit pengolahan LRC dengan zeolit, analisis kelayakan (tingkat klierens dan baku mutu limbah), dan analisis RAB dan tarif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa limbah mula-mula 2775 m3/tahun yang memiliki aktivitas 9,02 x104 Bq/L setelah diolah menjadi 2794,27 m3/tahun yang aktivitas 4,87 x103 Bq/L. Unit pengolahan LRC dengan zeolit membutuhkan 3 unit cone roof tank, 1 unit Filter Press, 2 unit vessel adsorber, dan 7 unit pompa sentrifugal dengan luas lahan 900 m2. Unit pengolahan LRC dengan zeolit memenuhi syarat tingkat klierens dan baku mutu limbah namun menghasilkan limbah sekunder berupa cake dan zeolit bekas dengan volume 5,45 m3/tahun dan 21,566 m3/tahun. Rancangan Anggaran Biaya untuk pendirian unit pengolahan LRC dengan zeolit sebesar Rp 10.882.169.172,19. Tarif pengolahan LRC dengan zeolit lebih murah yakni sebesar Rp2.339,56 /L.
S21-0037 | 07/TA/H/21 621.039.7:661.183.1(043) MUH p | Perpustakaan Poltek Nuklir | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain