Tugas Akhir
Prancangan pengelolaan air limbah industri minyak kelapa sawit dengan metode ozonasi
Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan komoditas perkebunan yang memegang peranan penting bagi perekonomian Indonesia sebagai salah satu penyumbang devisa non migas yang cukup besar. Pada pengolahan minyak kelapa sawit limbah yang dihasilkan berupa limbah padat dan limbah cair. Pengolahan limbah cair yang sering dilakukan di pabrik pengolahan kelapa sawit mengunakan proses anaerob dan dilanjutkan proses aerob. Namun pengolahan yang dilakukan tersebut cenderung memakan waktu yang lama kurang lebih berkisar 110 hari sampai menjadi limbah layak buang. Dalam rangka mensiasati hal tersebut maka akan dilakukan perancangan menggunakan metode ozonasi. Metode ozonasi dapat membuat kontaminan pada air teroksidasi, mengurangi mikroorganisme, warna, rasa, bau, serta mengeluarkan (Natural Organic Matter) (NOM) pada air serta dapat menggantikan proses klorinasi sehingga lebih ramah lingkungan dan lebih efisien waktu serta tidak ada efek samping yang cukup besar serta tidak memerlukan tempat yang luas dalam pengaplikasiannya. Berdasarkan perhitungan, dimensi bak berbentuk silinder. Diameter bak ekualisasi = 1,82 dan kedalaman = 1,76. Diameter bak koagulasi 1 & 2 = 1,90 dengan kedalaman = 2,1, diameter bak flokulasi adalah = 4,48 m dan kedalaman = 0,623 m, diameter zona sedimentasi = 4,48 dengan kedalaman = 0,5 m, diameter bak ozonasi = 6,25 m dengan kedalaman = 5,3 m, diameter bak penampungan akhir = 5,35 dengan kedalaman = 5,65. Sistem pengolahan tersebut menghasilkan air dengan kualitas COD, BOD, TSS, dan Amoniak (mg/L) sebesar 435,26, 82,167, 0,166, dan 8,30 yang mana nilainya sesuai dengan baku mutu sehingga dapat dirilis.
S21-0032 | 02/TA/H/21 665.353.3:697.94.002.68(043) MUH p | Perpustakaan Poltek Nuklir | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain