Buku Non-ketenaganukliran
Epistemologi pendidikan Islam : dari metode rasional hingga metode kritik
Epistimologi merupakan cabang filsafat yang membahas tentang hakikat, keaslian, mitode, dan struktur pengetahuan. Seperti Induknya, (Filsafat) epistimologi secara glbal memiliki pengaruh terhadap wujud peradaban manusia, sedangkan secara khusus berpengaruh terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Hal inilah yang kemudian menjadi tekanan dalam pembahasan filsafat barat modern dan berusaha disosialisasikan keseluruh dunia, sehingga terjadilah apa yang disebut dengan "imperalisme epistimologi."
Epistimologi barat memiliki ciri-ciri pendekatan skeptis.rasional-empirik, dikotomik, dan menentang dimensi spiritual. Dalam banyak hal, epistimologi barat masih sulit dipertemukan dengan pesan-pesan Islam.
Melihat kenyataan tersebut, Ismail Raji al-Faruqi, Syeh Mohammad Naquib al-Attas dan cendekiawan lainya, mempelopori pembentukan epistimologi Islam. Epistimologi yang berdasarkan Al-Quran dan Hadits ini dirancang dengan memperyimbangkan konsep ilmu pengetahuan. Islamisasi Ilmu pengetahuan dan karakter perspektif islam yang bersandar pada kekuatan spiritual. Dari sinilah kemudian muncul epistimologi pendidikan Islam.
Perlu disadari bahwa selama ini ilmu pendidikan Islam belum didasari dengan epistimologi pendidikan Islam yang kokoh. Jika pendidikan menjadi Penentu kemajuan dan kejayaan peradaban, maka pendidikan islam harus diperkokoh dengan fondasi yang kuat berupa epistimologi yang mapan.
Buku ini memaparkan berbagai hal yang terkait dengan epistimologi pendidikan Islam. Kelebihan dan kekurangan dalam pendidikan Islam saat ini menjadi wacana yang menantang untuk dibahas dan dicari solusinya.
S09-0099 | 297(075.8) MUJ e C.1 | Perpustakaan Poltek Nuklir | Tersedia |
S09-0100 | 297(075.8) MUJ e C.2 | Perpustakaan Poltek Nuklir | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain