Tugas Akhir
Analisis dan penilaian risiko instalasi pengolahan limbah batik menggunakan iradiasi gamma dengan metode FMEA dan RCA
Batik telah menjadi kekayaan intelektual bangsa Indonesia dan penggerak perekonomian sebagian masyarakat Indonesia. Setiap proses produksi batik menghasilkan limbah zat warna berupa senyawa organik non-biodegradable. Iradiasi gamma dengan Co-60 dapat menguraikan larutan zat warna menjadi senyawa organik dengan berat molekul lebih rendah seperti asam organik sederhana, sehingga penerapan Iradiator gamma dalam instalasi pengolahan limbah batik patut untuk di kaji lebih dalam. Pada Penelitian ini dilakukan analisis dan penilaian risiko instalasi pengolahan limbah batik dengan metode iradiasi gamma menggunakan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) dan RCA (Root Cause Analysis). Proses identifikasi dan analisis potensi risiko dengan metode FMEA dengan metode pengumpulan data kualitatif berupa wawancara dan diskusi terhadap pihak terkait. Hasil analisis diperoleh 4 potensi risiko yaitu kualitas effluent limbah yang tidak sesuai standar, nilai batas dosis terlampaui, limbah radioaktif dan pencemaran lingkungan. Potensi risiko dengan nilai RPN (Risk Priority Number) tertinggi terdapat pada risiko kualitas effluent limbah yang tidak sesuai standar dan nilai batas dosis terlampaui dengan nilai 120 dengan kategori risiko yang bisa ditolerir. Analisis RCA pada risiko effluent limbah tidak sesuai standar, yaitu: Tidak ada kontrol rutin bar screen, tidak ada kontrol rutin blower, kebocoran instalasi radiasi, sabotase Sistem, kurangnya perawatan hidrolik Iradiator, tangki reaktor anaerob korosi, tidak ada konstanta hubungan mikroorganisme dengan limbah, kurangnya pelatihan terhadap operator laboratorium, dan tidak ada jadwal rutin kalibrasi Instrumen laboratorium. Analisis RCA pada potensi risiko NBD terlampaui, yaitu: kegagalan sistem sensor, sabotase sistem dan DHL air sudah terlampaui tinggi. Beberapa pengendalian risiko yang dapat dilakukan sebelum proses berjalan yaitu: membuat jadwal produksi, membuat sistem manajemen instalasi Iradiator, membentuk tim PKSR dan membuat program keselamatan radiasi, melakukan penelitian mengenai kinetika pengolahan limbah dengan mikroorganisme dan kinetika degradasi limbah oleh iradiasi, melakukan pelatihan kepada operator laboratorium, membuat sistem manajemen yang mengatur kalibrasi dan perawatan dari alat serta instrumen yang digunakan untuk mengolah limbah.
Kata kunci : Manajemen Risiko, IPAL, Iradiasi, Limbah Batik, FMEA, RCA
S20-0202 | 26/TA/H/20 658.5 LIN a | Perpustakaan Poltek Nuklir | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain