Tugas Akhir
Pengembangan algoritma Hybrid Vigenere Advanced Encryption Standard (HVA) pada studi kasus quadcopter monitoring radiasi
Along with the development of telecommunications technology data security aspect should be prioritized. Transmission of radiation data and position data from quadcopter radiation monitoring to control room using RF frequency 433 MHz is still in textplain form. Data transmission using RF media is vulnerable to wiretapping due to the RF nature that receive all data in the same time that has the same similarity frequency between legal recipients and non-legal recipients. Therefore required a security support system on the process of sending data from quadcopter monitoring radiation to control room. This research proposes the use of classical and modern cryptoglobin combinations that are expected to enhance the security and confidentiality of radiation data transmission from security threats. The radiation data is encoded using a hybrid algorithm or merging between twoput for AES algorithm encryption. So the result of ciphertext AES algorithm is two ciphertext algorithms called ciphertext Hybrid Vigenere Advanced Encryption Standard. The results of research and testing show that the security system of Hybrid Vigenere Advanced Encryption Standard (HVA) algorithm has a complicated calculation with key that always rotates in every process so it is very difficult to be interpreted or understood by unauthorized party. The computational time of the HVA algorithm for the encryption and decryption process is 17.43 ms and 23.44ms. When compared to the HV2 algorithm the computation time of the HVA algorithm is 4.96ms faster. rnKeyword: Cryptography, Hybrid Vigenere Advanced Encryption Standard (HVA), Quadcopter Monitoring radiation rnINTISARI rnPENGEMBANGAN ALGORITMA HYBRID VIGENERE ADVANCED ENCRYPTION STANDARD (HVA) PADA STUDI KASUS QUADCOPTER MONITORING RADIASI. seiring dengan perkembangan teknologi telekomunikasi aspek keamanan data harus diprioritaskan. Pengiriman data radiasi dan data posisi dari quadcopter monitoring radiasi menuju control room menggunakan RF frekuensi 433 MHz masih berbentuk teksplain. Pengiriman data menggunakan media RF rentan akan penyadapan dikarenakan sifat RF menerima segala data apabila terjadi kesamaan frekuensi antara penerima legal dan penerima non legal (penyadap). Oleh karena itu diperlukan suatu sistem penunjang keamanan pada proses pengiriman data dari quadcopter monitoring radiasi menuju control room. Penelitian ini mengusulkan penggunaan penggabungan kriptogtafi klasik dan modern yang diharapkan untuk meninggkatkan keamanan dan kerahasian pengiriman data radiasi dari ancaman keamanan. Data radiasi tersebut disandikan menggunakan algoritma hybrid atau penggabungan antara dua algoritma Vigenere dan Advanced Encryption Standart. Dimana data radiasi dan posisi digabungkan menjadi satu panjang karakter data berjumlah 26 karakter. Data yang telah digabungkan kemudia disandikan dengan algoritma Vigenere. Ciphertext algoritma vigenere kemudian menjadi inputan untuk penyandian algoritma AES. Sehingga hasil ciphertext algoritma AES merupakan ciphertext dua algoritma yang disebut ciphertext Hybrid Vigenere Advanced Encryption Standard. Hasil penelitian dan pengujian menunjukkan bahwa sistem keamanan algoritma Hybrid Vigenere Advanced Encryption Standart (HVA) memiliki perhitungan yang rumit dengan disertai kunci yang selalu berputar pada setiap prosesnya sehingga amat sulit untuk diinterpretasikan atau dimengerti oleh pihak tidak berhak. Waktu komputasi algoritma HVA untuk proses enkripsi dan dekripsi sebesar 17,43 ms dan 23,44ms. Apabila dibandingkan dengan algoritma HV2 waktu komputasi algoritma HVA lebih cepat 4,96ms. rn rnKata kunci: Kriptografi, Hybrid Vigenere Advance encryption standart (HVA), Quadcopter monitoring radiasi rn
S17-9033 | 16/TA/K/17 621.039.55 DIE p | Perpustakaan Poltek Nuklir | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain