Tugas Akhir
Sintesis karboksimetil selulosa dari k-Karagenan dengan metode karboksimetilisasi dan iradiasi gamma
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 70% perairan dan 30% daratan, menjadikan Indonesia menjadi negara yang memiliki sumber daya hayati yang sangat melimpah salah satunya yaitu rumput laut. Karagenan hasil ekstraksi rumput laut dapat dimanfaatkan menjadi karboksimetil selulosa karenan memiliki kandungan α-selulosa. Karboksimetil selulosa merupakan bahan yang berguna dalam farmasi dan kedokteran, salah satunya yaitu sebgai eksipien obat. Metode karboksimetilasi terdiri dari dua tahap, yaitu alkalinasi dan eterifikasi. Alkalinasi karagenan menggunakan NaOH 10%, 15%, 20%, 25%, dan 30% dengan mengubah selulosa menjadi alkil selulosa. Alkil selulosa hasil alkalinasi kemudian dilakukan eterifikasi dengan cara iradiasi pada dosis 0,5, 10, 15, dan 20 kGy untuk mendapatkan karboksimetil selulosa dengan derajat substitusi tinggi. Iradiasi gamma berperan dalam proses pemutusan ikatan pada alkil selulosa sehingga reagen natrium kloroasetat dapat tersubstitusi ke dalam alkil selulosa. Iradiasi pada dosis 5 kGy menghasilkan derajat substitusi sebesar 0,8640, kemurnian 99,63%, pH 6, sesuai dengan WalocelTM C. Karakerisasi FTIR dan XRD terhadap sampel secara kualitatif memiliki puncak pada posisi yang sama seperti pada puncak karboksimetil selulosa komersial WalocelTM C.
Kata Kunci : k-karagenan, karboksimetil selulosa, karboksimetilasi, iradiasi gamma, WalocelTM C
Indonesia is an archipelago consisting of 70% waters and 30% of the land, making Indonesia as a country that has a very abundant biological resources such as seaweed. Carrageenan extracted by seaweed can be used as carboxymethyl cellulose because of it has high α-cellulose. Carboxymethyl cellulose can be used in medicine and pharmacy as drug exipients. Carboxymethylation methode consist of two process, alkalination and etherification. Alkalination of carrageenan using 10%, 15%, 20%, 25%, and 30% NaOH to change crystalline structure of cellulose become to alkyl cellulose which has amorphous structure. Alkylated alkyl cellulose is then irradiated at doses of 0, 5, 10, 15, and 20 kGy to obtain carboxymethyl cellulose with a high degree of substitution (DS). Gamma irradiation plays a role in the bonding process in alkyl cellulose so that the sodium chloroacetic reagent can be substituted into alkyl cellulose. Irradiation at a dose of 5 kGy resulted in a substitution degree of 0.8640 in accordance with WalocelTM C. The FTIR and XRD characterization of the sample qualitatively had peaks in the same position as in the carboxymethyl carboxymethyl cellulose commercial WalocelTM C.
Keywords: k-carrageenan, carboxymethyl cellulose, carboxymethylation, gamma irradiation, WalocelTM C.
S18-0141 | 22/TA/H/18 664.8.039.5(043) AMA s | Perpustakaan Poltek Nuklir | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain