Tugas Akhir
Aplikasi edible coating pada kerupuk basah dengan kitosan teriradiasi dan pektin kulit jeruk sambas
Penelitian mengenai pelapisan kerupuk basah menggunakan edible coating berbahan kitosan teriradiasi dan pektin kulit jeruk Sambas telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan perlakuan terbaik antara tanpa iradiasi dan dengan iradiasi dari kerupuk basah hasil pelapisan edible coating berbahan kitosan teriradiasi dan pektin kulit jeruk Sambas, serta menentukan lama penyimpanan terbaik pada pelapisan kerupuk basah. Edible coating dibuat dari kitosan teriradiasi dan pektin dari kulit jeruk Sambas, kemudian diaplikasikan ke kerupuk basah dengan metode pencelupan, dan persentase susut berat, kadar protein, dan jumlah mikroba dihitung pada perlakuan kontrol, pelapisan tanpa iradiasi, dan pelapisan dengan iradiasi. Kerupuk basah yang diberikan perlakuan pelapisan menggunakan edible coating berbahan kitosan 25 kGy dan pektin kemudian dikombinasikan dengan iradiasi pada dosis 5 kGy memberikan hasil terbaik. Perlakuan tersebut mampu memperpanjang umur simpan kerupuk basah hingga empat hari pada suhu ruang, dengan persentase susut berat, kadar protein, dan jumlah mikroba berturut-turut sebesar 0,70%; 8,16%; dan 9,4 × 104 koloni/g.
Kata kunci: edible coating, kerupuk basah, kitosan teriradiasi, pektin, jeruk Sambas
A research about kerupuk basah coating using edible coating made from irradiated chitosan and pectin of Sambas orange peel has been done. The objective of this research is to determine the best treatment between without irradiation and with irradiation of kerupuk basah that coated with edible coating made from irradiated chitosan and pectin of Sambas orange peel, and to determine the best storage time in kerupuk basah coating. Edible coating was made from irradiated chitosan and pectin from Sambas orange peel, then applied to kerupuk basah by dipping method, and the percentage of weight shrinkage, protein content, and microbial count were calculated on control, unirradiated coating, and irradiated coating treatment. Kerupuk basah provided with coating treatment using edible coating made of 25 kGy chitosan and pectin then combined with irradiation at 5 kGy dose give the best result. The treatment was able to extend the shelf life of kerupuk basah by up to four days at room temperature, with the percentage of heavy shrinkage, protein content, and microbial counts 0.70%; 8.16%; and 9.4 × 104 colonies/g.
Keywords: edible coating, kerupuk basah, irradiated chitosan, pectin, Sambas orange
S18-0147 | 13/TA/H/18 664.8.039.5(043) PUJ a | Perpustakaan Poltek Nuklir | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain