Tugas Akhir
Rancang bangun alat uji nanopartikel magnetik untuk terapi kanker menggunakan metode hyperthermia
Dalam terapi kanker dengan metode hyperthermia ada tiga prinsip utama yang harus dipenuhi yaitu : nanopartikel magnetik yang dilindungi dengan biomaterial, pengarah obat dan alat pemanas. Pada saat ini PSTBM BATAN terus mengembangkan nanopartikel magnetik untuk hyperthermia. Nanopartikel magnetik yang dibuat sudah diuji secara in-vivo aman untuk tubuh. Tahap selanjutnya ialah mengarahkan nanopartikel magnetik menuju sel kanker yang dituju, pada tahap ini nanopartikel magnetik yang dibuat sudah dapat diarahkan dengan pengujian in-vitro. Tahap selanjutnya untuk memenuhi prinsip dari terapi hyperthermia ialah dengan memanaskan nanopartikel magnetik yang dibuat. Oleh sebab itu dalam penelitian ini, pembuatan alat uji ini bertujuan untuk memanaskan nanopartikel magnetik (FF-HNO3) yang kemudian akan dihasilkan komposisi arus, tegangan, frekuensi dan konsentrasi nanopartikel magnetik yang paling cepat mengalami kenaikan suhu sampai dengan 41C. Untuk menghasilkan panas, digunakan metode induksi pemanas dengan sistem kontrol suhu dan waktu. Kontrol suhu mengatur suhu maksimal yang diinginkan, sedangkan kontrol waktu membatasi durasi kerja alat agar tidak sampai melampaui kemampuannya. Metode pemanas induksi dipilih untuk penerapan terapi hyperthermia karena mampu membangkitkan panas nanopartikel magnetik tanpa ada kontak langsung dengan bahan nanopartikel magnetik itu sendiri. Dari pengujian yang telah dilakukan nanopartikel dapat dipanaskan dengan cara diinduksi. Nanopartikel magnetik dengan konsentrasi 6,25% mengalami kenaikan suhu paling cepat hal ini berarti konsentrasi nanopatikel tidak berbanding lurus dengan kenaikan suhu. sedangkan arus 1,6A memiliki kenaikan suhu paling cepat, artinya besarnya arus berbanding lurus dengan kenaikan suhu. rnKata Kunci : Hyperthermia, Nanopartikel Magnetik, Induksi Pemanas
S20-0268 | 15/TA/M/20 681.176 ANJ r | Perpustakaan Poltek Nuklir | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain