Tugas Akhir
Pemantauan kerusakan prediktif permukaan gedung STTN-BATAN menggunakan metode termografi inframerah
MONITORING OF SURFACE PREDICTIVE DAMAGE OF STTN BATAN BUILDING USING INFRARED THERMOGRAPHY METHOD. The building age and geographical factors of Indonesia can cause damage to buildings. The existence of an indication of damage to the building is very dangerous if not followed up, so that monitoring becomes important in the maintenance of the building by the method of Infrared Thermography. Monitoring of predictive damage to buildings is carried out in the STTN-BATAN building. The method used is passive infrared thermography and active infrared thermography. From the monitoring results are then analyzed by looking at the distribution of temperature and surface anomaly forms of surface damage using flir tools software. The result of the analysis according to the research shows that the test using the active thermography method is better than using passive thermography method because the thermal image anomaly is more clear and can be used as the prediction of keruskan. The prediction of damage at some point in the building of STTN BATAN which is "Normal" and only require mild improvement and not interfere with activity. rn rnKeywords: Building monitoring, Infrared Thermography, Flir tool. rnrnINTISARI rn rnPEMANTAUAN KERUSAKAN PREDIKTIF PERMUKAAN GEDUNG STTN BATAN MENGGUNAKAN METODE TERMOGRAFI INFRAMERAH. Usia pakai gedung dan faktor geografis indonesia dapat menimbulkan kerusakan gedung. Adanya indikasi kerusakan gedung sangat berbahaya bila tidak ditindak lanjuti, sehingga pemantauan menjadi penting dalam pemeliharaan gedung dengan metode Infrared Thermography. Pemantauan kerusakan prediktif gedung dilakukan di gedung STTN-BATAN. Metode yang digunakan yaitu metode termografi inframerah pasif dan termografi inframerah aktif. Dari hasil pemantauan tersebut kemudian dilakukan analisis dengan melihat distribusi suhu dan bentuk anomali kerusakan permukaan menggunakan software flir tools. Hasil analisis tersebut menurut penelitian menunjukan Pengujian menggunakan metode termografi aktif lebih baik dari pada menggunakan metode termografi pasif karena tampak gambar termal anomali lebih jelas dan dapat dijadikan prediksi keruskan. Didapatkan prediksi kerusakan pada beberapa titik di gedung STTN BATAN yang bersifat “Normal” dan hanya membutuhkan pembenahan ringan dan tidak mengganggu aktivitas. rn rn rnKata kunci : Pemantauan gedung, Infrared Thermography, Flir tool.
S18-0198 | 20/TA/M/18 614:539.12(043) DEV p | Perpustakaan Poltek Nuklir | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain