Tugas Akhir
Pembuatan dosimeter film dosis menengah menggunakan pati biji nangka dan PVA dengan pewarna tetrabromophenol biru
Dosimeter sebagai penanda diperlukan sebagai kontrol dalam iradiasi pangan. Banyaknya dosimeter yang tersedia cenderung mahal dan kurang ramah lingkungan, sehingga perlu dilakukan pengembangan dosimeter yang murah dan ramah lingkungan. Telah dilakukan pembuatan dosimeter film dosis menengah dari campuran pati biji nangka dan polivinil alkohol dengan pewarna tetrabromophenol biru. Pembuatan dosimeter film dilakukan dengan mencampurkan pati biji nangka dan polivinil alcohol dengan perbandingan 1:1 pada suhu ±80°C, kemudian gliserol sebanyak 20% dari massa campuran pati dan polivinil alkohol. Campuran yang telah homogen ditambahkan kloral hidrat dan pewarna tetrabromophenol biru dengan perbandingan 0; 12,5; 25; 37,5 dan 50 phr. Campuran dicetak pada wadah berukuran 10x10cm lalu dioven pada suhu 60°C selama 12 jam. Film yang terbentuk dipotong dengan ukuran 1x4 cm lalu diiradiasi pada dosis 1, 2, 4, 6, 8, 10 dan 12 kGy. Dosimeter film pati biji nangka dan polivinil alkohol dapat menghasilkan pengukuran secara kualitatif berupa perubahan warna dari biru gelap menjadi biru terang kemudian hijau dan pengukuran kuantitatif lewat perubahan absorbansi sebelum dan setelah iradiasi. Dosimeter film memiliki rentang dosis 1-6 kGy dengan konsentrasi kloral hidrat terhadap tetrabromophenol biru optimum pada 37,5 phr. Dosimeter film stabil disimpan pada kondisi gelap dan terang pada rentang kelembaban relatif 32-72% pada kondisi suhu ruang. Hasil analisis ketidakpastian bentangan sebesar 4,38 menunjukan bahwa dosimeter film dapat dijadikan sebagai kandidat dosimeter rutin. rnKata kunci: dosimeter film, dosis menengah, dosimeter rutin
Dosimeters as markers are needed for controls in food irradiation. The number of dosimeters available tends to be expensive and less environmentally friendly, so it needs to be done dosimeter development is cheap and environmentally friendly. A medium dose film dosimeter of a mixture of jackfruit seed starch and polyvinyl alcohol with tetrabromophenol blue dye was made. Preparation of film dosimeter was done by mixing jackfruit and polyvinyl alcohol starch with ratio 1: 1 at ± 80 ° C, then glycerol 20% from mass of starch and polyvinyl alcohol mixture. Homogeneous mixtures were added cloral hydrate and tetrabromophenol blue dye with a ratio of 0; 12.5; 25; 37.5 and 50 phr. The mixture was casted on a 10x10cm container and then dried at 60 ° C for 12 hours. The film formed was cut with a size of 1x4 cm and then irradiated at doses of 1, 2, 4, 6, 8, 10 and 12 kGy. Jackfruit seed starch and polyvinyl alcohol dosimeters can produce qualitative measurements of color change from dark blue to light blue then green, and quantitative measurements through absorbance changes before and after irradiation. The film dosimeter has a dose range of 1-6 kGy with a concentration of cloral hydrate against the optimum tetrabromophenol blue at 37.5 phr. The stability of film dosimeter investigated by stored the film dosimeter in dark and light conditions at a relative humidity range of 32-72% at room temperature conditions. The result of the uncertainty analysis of the stretch of 4.38 shows that the film dosimeter can be used as a candidate for routine dosimeter. rnKeywords: film dosimeter, medium dose, routine dosimeter rn
S17-9072 | 24/TA/H/17 539.12.08 SUC p | Perpustakaan Poltek Nuklir | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain