Tugas Akhir
Pembuatan alumina dari limbah abu terbang (fly ash) menggunakan proses bayer
Fly ash merupakan limbah padat hasil buangan dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang termasuk ke dalam limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) berdasarkan PP No. 85 Tahun 1999 yang perlu diolah untuk dapat dimanfaatkan. Limbah fly ash mengandung banyak unsur logam. Salah satu kandungan logam dengan kadar yang cukup tinggi adalah alumina dengan kadar berkisar antara 5% - 35%. Alumina merupakan logam oksida yang memiliki nilai jual dan nilai guna yang tinggi. Pengolahan fly ash menjadi alumina dilakukan menggunakan proses Bayer. Pada penelitian ini dilakukan variasi waktu leaching fly ash dengan NaOH dan mengamati pengaruh penurunan kadar silika terlarut menggunakan senyawa desilikasi kalsium karbonat (CaCO3). Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa proses Bayer tidak efektif digunakan dalam proses pembuatan alumina dari limbah fly ash, karena kadar silika (SiO2) yang tinggi dalam fly ash sebesar 57,3% tidak dapat dipisahkan dengan alumina. Pada proses yang dilakukan dalam penelitian ini, produk yang dihasilkan memiliki kadar alumina sebesar 34,349%, semakin lama waktu leaching, semakin banyak logam yang dapat diekstrak menggunakan NaOH dengan waktu leaching optimum selama 4 jam, dan senyawa desilikasi CaCO3 belum dapat menurunkan kadar silika terlarut dalam produk yang dihasilkan. rn rnKata Kunci : Fly Ash, Alumina, Proses Bayer.
Fly ash is the solid waste of products from steam power plants (PLTU) which are included in hazardous and toxic wastes (B3) based on PP. 85 Year 1999 which requires processed to be utilized. The waste of fly ash contains many metal elements. One of the content metal with a high enough level is alumina with levels between 5% - 35%. Alumina is a metal oxide which has a high selling and use value. Processing fly ash into alumina using Bayer process. This research was carried out variations of leaching time fly ash with NaOH and observe decline dissolved silica using a desilication compound calcium carbonate (CaCO3). The results show that the Bayer process is not effectively used in the process of manufacture alumina from fly ash waste, because high silica (SiO2) content in fly ash of 57.3% can not be separated with alumina. In the process done in this study resulting product has an alumina level of 34.349%, the longer leaching time, the more metal which can be extracted using NaOH with optimum leaching time for 4 hours, and desilication compound CaCO3 has not been able to decrease the dissolved silica content in the resulting product. rn rnKeywords: Fly Ash, Alumina, Bayer
S17-9069 | 21/TA/H/17 661.183.7 ASE p | Perpustakaan Poltek Nuklir | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain