Tugas Akhir
Rancang bangun sistem pengendali suhu ruangan menggunakan kipas angin berbasis mikrokontroler
Suhu ruangan mempengaruhi kinerja manusia di dalamnya dan dengan adanya kasus kebakaran didalam ruangan yang tidak bisa dideteksi dini, maka muncul ide untuk membuat alat pengaturan suhu optimal pada ruangan yang dilengkapi dengan pendeteksian dini kebakaran (asap) dengan indikator peringatannya adalah alarm. Sistem kerja alat ini dapat bekerja secara manual dan secara otomatis, dengan 3 mode kecepatan putaran kipas yaitu, mode 1, mode 2 dan mode OFF. Dimana mode 1 aktif saat set point 1 dijumlahkan dengan hysteresis, mode 2 aktif saat set point 2 dijumlahkan dengan hysteresis dan mode OFF aktif saat set point 3 dijumlahkan dengan hysteresis yang kemudian akan menonaktifkan kipas disertai dengan bunyi alarm. Perpindahan antar mode menggunakan relay. Pada saat kerja secara manual, mode putaran tersebut dapat dipilih dengan cara menekan tombol (manual), sedangkan sistem bekerja secara otomatis yaitu berdasarkan konversi suhu LM35 yang dikuatkan oleh LM358, diolah oleh ATMega16 menggunakan bahasa pemrograman C Code Vision dan didigitalkan oleh ADC agar resolusinya lebih besar, kemudian ditampilkan ke LCD.
Temperature inside the room affect human performance and with the case of wildfire inside the room that cannot be detected early, then came the idea to make the optimal room temperature setting tool that equipped with wildfire early detection (smoke) with alarm as the warning indicator. This tool system work can work manually and automatically, with three rotation speed, there are mode 1, mode 2 and mode OFF. Mode 1 is active when set point 1 added to the hysteresis, mode 2 is active when set point 2 added to the hysteresis and mode OFF is active when set point 3 was added with the hysteresis which turns off the fan simultaneous with the sound of alarm. Displacement between modes using a relay. When works manually, rotation mode can be selected by pressing the button (manual), while the system works automatically based on LM35 temperature converting that boosted by the LM358, processed by ATmega16 using C Code Vision programming language and digitized by the ADC to a larger resolution, and then displayed to the LCD.
S12-9302 | 25/TA/K/12 539(043) MUR r | Perpustakaan Poltek Nuklir | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain