Tugas Akhir
Penandaan M41S-NH₂ dengan radionuklida teknesium-99m: Pembandingan metode langsung dengan metode tidak langsung dalam aplikasi radiosinovektomi
Tercatat lebih dari 10 % populasi penduduk dunia terkena penyakit rheumatoid arthritis. Radiosinovektomi adalah suatu alternatif terapi selain pembedahan yaitu dengan menyuntikkan radiofarmaka pemancar beta ke dalam lapisan bungkus sendi untuk mengobati rheumatoid artritis. Radionuklida yang ideal untuk perawatan ini adalah memancarkan sinar beta dan sedikit memancarkan sinar gamma, penetrasi jaringan antara 5-10 mm, memiliki waktu paruh pendek, murni secara kimia dan sifat tidak beracun seperti renium-188. Dibutuhkan partikel atau senyawa koloid untuk membawa radionuklida ke target tertentu dalam jaringan sinovial agar tidak terjadi kebocoran ke getah bening. Radionuklida rhenium memiliki sifat kimia mirip dengan radionuklida teknesium-99m sehingga dilakukan penelitian pendahuluan penandaan ligan M41S-NH2 dengan radionuklida teknesium-99m. Pada penelitian ini dilakukan studi pendahuluan menggunakan radionuklida teknesium-99m, karena mempunyai sifat kimia yang mirip dengan renium-188. Penandaan dilakukan dengan metode langsung dan dibandingkan dengan metode tidak langsung menggunakan EDTA (Ethylen Diamine Tetraacetic Acid) sebagai ko-ligan. Hasil menunjukkan bahwa kondisi penandaan langsung yang optimum diperoleh pada jumlah M41S-NH2 1000 µg, jumlah reduktor SnCl2.2H2O sebanyak 100 µg yang dilakukan pada pH 9 dengan waktu inkubasi selama 60 menit dalam suhu kamar. Metode ini menghasilkan kemurnian radiokimia 98,45 ± 0,30 % dengan pengotor radiokimia berupa 99mTcO4- bebas. Penandaan metode tidak langsung dengan menggunakan M41S-NH2 sebanyak 1000 µg, jumlah SnCl2.2H2O sebanyak 20 µg yang direaksikan dahulu dengan EDTA sebanyak 20 µg (perbandingan massa Sn(2+) : EDTA = 1 : 1) pada kondisi pH 9 dan inkubasi dilakukan pada suhu kamar selama 30 menit menghasilkan persentase kemurnian radiokimia 97,47 ± 0,03 % dengan 99mTcO4- dan 99mTc-EDTA sebagai pengotor radiokimia.
Kata kunci : Radiosinovektomi, M41S-NH2, Teknesium-99m, Kemurnian Radiokimia
Recorded more than 10% of the world population affected by rheumatoid arthritis. Radiosynovectomy is an effective alternative therapy for rheumatoid arthritis. An ideal radionuclide for this treatment is beta emitter whose minimal gamma ray emission, tissue penetration between 5 – 10 mm, has short half life, chemically pure and non-toxic properties such as rhenium-188. Particles or colloidal compounds needed to carry radionuclides to specific targets in the synovial tissue to prevent leakage to the lymph nodes. As a preliminary study, M41S-NH2 was labeled using technetium-99m which has a similar chemical properties with rhenium188.Labelling M41S-NH2 with technetium-99m radionuclide performed by the direct method and compared with the indirect method using EDTA (ethylene diamine tetraacetic acid) as a co-ligand. Labelling success is analyzed by paper chromatographic system, so as to separate the labelled compound 99mTc-NH2M41S with its radiochemical impurities. Results showed that the optimum conditions for direct methode on the amount obtained M41S-NH2 1000 µg, the amount of reducing agent as much as 100 µg SnCl2.2H2O performed at pH 9 with a time of incubation for 60 minutes at room temperature. This method produces a radiochemical purity of 98.45 ± 0.30% with a radiochemical impurity-99mTcO4- free. Labelling the indirect method using M41S-NH2 1000 µg, about 20 µg amount SnCl2.2H2O who reacted first with EDTA as many as 20 ug (mass ratio Sn(2+): EDTA = 1: 1) at pH 9 and incubated at room temperature for 30 minutes. Radiochemical purity percentage is 97.47 ± 0.03% with 99mTcO4- and 99mTc-EDTA as radiochemical impurities.
Keywords: Radiosynovectomy, M41S-NH2, Technetium-99m, Radiochemical Purity
S13-0088 | 11/TA/H/13 541.28(043) NUG p | Perpustakaan Poltek Nuklir | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain