Tugas Akhir
Iradiasi paduan platina dan iridium untuk bahan baku iridium-192 seed
Perkembangan teknologi produksi radioisotop 192Ir sebagai sumber tertutup yang dibuat melalui aktivasi neutron dengan reaksi 191Ir (n,g)192Ir makin banyak digunakan untuk pelayanan kesehatan, terutama untuk keperluan terapi radiasi beberapa penyakit mematikan seperti kanker. Bahan baku iridium dengan pengkayaan tinggi sangat mahal sehingga penggunaan paduan antara platina dan iridium sebagai bahan sasaran pembuatan 192Ir seed mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Paduan antara platina dan iridium dengan komposisi 75% : 25% dan 70% : 30% serta kawat iridium 99,9% ini disiapkan dengan cara diiradiasi menggunakan neutron di posisi pneumatic system (sistem udara bertekanan tinggi ) reaktor G.A Siwabessy selama 300 menit pada fluks neutron sekitar 1 × 1014 n.cm2.dt-1. Kemudian dilakukan proses pendinginan pasca iradiasi selama 26 hari dan dilakukan pengukuran radioaktivitas 192Ir menggunakan peralatan kamar ionisasi gamma. Hasil pengukuran radioaktivitas 192Ir yang terbentuk hasil iradiasi komposisi paduan platina dan iridium 75% : 25% dengan panjang 0,5 cm sebesar 5,88 mCi dan 4,68 mCi, panjang 1 cm sebesar 15,18 mCi dan 13,55 mCi, paduan platina dan iridium 70% : 30% dengan panjang 0,5 cm sebesar 8,81 mCi dan 7,08 mCi, panjang 1 cm sebesar 19,26 mCi dan 21,80 mCi, serta kawat iridium 99,9% sebesar 22,8 mCi. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa waktu paruh radioisotop 192Ir hasil iradiasi paduan platina dan iridium 70% : 30% dengan panjang 0,5 cm sebesar 73,74 hari dan panjang 1 cm sebesar 74,51 hari, paduan platina dan iridium 75% : 25% dengan panjang 0,5 cm sebesar 72,95 hari dan panjang 1 cm sebesar 74,51 hari, serta kawat iridium dengan panjang 0,5 cm sebesar 74,51 hari. Radionuklida pengotor 191Pt,195mPt, 197Pt,199Pt dan 194Ir yang semuanya mempunyai waktu paruh pendek telah mengalami peluruhan terlebih dahulu setelah dilakukan proses pendinginan pasca iradiasi selama 26 hari dan mengalami peluruhan selama 77 hari, sehingga hasil akhir diperoleh 192Ir yang hampir murni dan dari pustaka diketahui waktu paruh 192Ir adalah 73,83 hari.
The development of radioisotope production technology 192Ir as sealed source created through neutron activation with reaction 191Ir (n, γ) 192Ir increasingly widely used for health services, especially for the purpose of radiation therapy several deadly diseases such as cancer. Raw material iridium with high enrichment is very expensive so the use of platinum and iridium alloys as target material manufacture of 192Ir seed has a high economic value. Platinum and iridium alloy with composition of 75%: 25% and 70%: 30% and 99.9% iridium wire was prepared by using neutron irradiated in pneumatic positioning system (high pressure air systems) Siwabessy G.A reactor for 300 min at a neutron flux around 1 × 1014.dt-1 .n.cm2. Then the cooling process is carried out for 26 days post-irradiation and radioactivity measurement 192Ir using gamma ionization chamber equipment. The results of radioactivity measurements 192Ir irradiation formed the composition of an alloy of platinum and iridium, 75%: 25% with a length of 0.5 cm by 5.88 mCi and 4.68 mCi, 1 cm long and 13.55mCi of 15.18mCi, platinum and iridium alloy 70%: 30% of length 0.5 cm by 8.81 mCi and 7.08 mCi, the length of 1 cm at 19.26 mCi and 21.80 mCi, and 99.9% iridium wire of 8.22 mCi. The analysis results the half-time radioisotope 192Ir irradiation results platinum and iridium alloy, 70%: 30% with a length of 0.5 cm by 73.74 days and 1 cm length of 74.51 days, an alloy of platinum and iridium, 75%: 25% with a length of 0.5 cm by 72.95 days and 1 cm length of 74.51 days, and iridium wire with a length of 0.5 cm by 74.51 days. Radionuclide impurities 191Pt, 195mPt, 197Pt, 199Pt and 194Ir which all have short half-time has undergone decay advance after cooling process is carried out for 26 days post-irradiation and decay for 77 days, so the final result is obtained almost pure 192Ir and literature known to the half-time of 192Ir is 73.83 days.
S11-0345 | 21/TA/H/10 615.849(043) MOC i | Perpustakaan Poltek Nuklir | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain