Tugas Akhir
Ekstraksi fosfor dari berbagai jenis sampah organik untuk pembuatan pupuk cair
Sampah, terutama sampah organik dapat mencemari lingkungan dan menjadi sumber penyakit. Untuk itu harus diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat misalnya pupuk organik cair. Proses pembuatannya secara ekstraksi padat cair (pelindihan) dengan variasi waktu pelindihan, jumlah daur dan jumlah biokatalisator. Analisis kadar fosfor menggunakan UV-Vis. Hasil pelindihan selama 12 hari pada 1 kg bayam, sawi dan kangkung menunjukkan bahwa masing-masing pupuk organik mengandung fosfor 50,50; 29,17; dan 21,90 ppm. Variasi waktu pelindihan menunjukkan bahwa semakin lama pelindihan, semakin banyak fosfor terambil. Waktu optimum terjadi pada hari ke 5, yaitu saat fosfor terambil masing-masing 113,873; 40,855; dan 6,955 mg. Penambahan biokatalisator ke dalam proses pelindihan pada kangkung tidak berpengaruh, tetapi berpengaruh pada bayam dan sawi. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya kadar fosfor dalam hasil pelindihan dan mencapai optimum pada penambahan biokatalisator 60 ml dengan kadar fosfor terambil 50,13 dan 79,26 mg.
Kata kunci: pelindihan, biokatalisatorrn
S09-0206 | 17/TA/H/09 577.15(043) YUY e | Perpustakaan Poltek Nuklir | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain