Tugas Akhir
Pengaruh keasaman dan waktu hidrotermal pada pembuatan silika berpori dengan metode sol-gel
Pada penelitian ini telah dilakukan pengamatan pengaruh keasaman serta waktu hidrotermal terhadap silika berpori yang dihasilkan. Silika berpori dihasilkan dari pelarutan silika yang terkandung dalam abu sekam padi menggunakan larutan NaOH 1N kemudian filtratnya dipisahkan sebagai natrium silikat. Larutan natrium silikat yang diperoleh ditambahkan dengan TMAOH sebagai template dan diasamkan perlahan – lahan hingga pH tertentu menggunakan larutan H2SO4 5 N. Gel yang terbentuk kemudian diberi perlakuan hidrotermal dengan memanaskan gel menggunakan oven microwave pada suhu 65 oC hingga kering. Gel yang telah berbentuk serbuk dicuci menggunakan akuades hangat kemudian dikeringkan pada suhu 110 oC. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa silika berpori yang dihasilkan bersifat amorf dengan luas permukaan 184,347 m2/g dan ukuran pori 4,619 nm. Silika berpori menunjukkan peningkatan porositas pada saat pH mendekati basa dan kenaikan densitas pada pH yang semakin basa. Luas permukaan silika menurun seiring kenaikan pH. Pada variasi waktu hidrotermal, porositas dan luas permukaan silika akan meningkat apabila waktu hidrotermalnya semakin lama sedangkan densitas akan menurun apabila waktu hidrotermalnya semakin lama.rn rnKata kunci: sekam padi, silika berpori, sol-gel, pH, hidrotermal.
In this research has been carried out observations of the influence of acidity and hydrothermal time treatment on the porous silica. Porous silica formed from the dissolution of silica contained in rice husk ash using 1N NaOH solution and then the filtrate is separated as sodium silicate. Solution of sodium silicate added with TMAOH as a template and acidified using a solution of H2SO4 5 N slowly until reaches a specific pH. The gel is then treated hydrothermally formed by drying the gel using a microwave oven at a temperature of 65 0C until dry. Gel powder which has been washed using warm aquadest and then dried at 110 0C. Characterization results showed that porous silica is amorphous with a surface area of 184.347 m2/g and 4.619 nm pore size. Porous silica showed an increase in porosity when the pH approached on the base and the density increase when the pH is more alkaline. The surface area decrease when the pH is increase. At the time variation of hydrothermal, porosity and surface area of silica would increase if the hydrothermal treatment is longer. While density will decrease if the hydrothermal time treatment is longer.
S11-0321 | 15/TA/H/11 541.32.3(043) DIA p | Perpustakaan Poltek Nuklir | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain