Tugas Akhir
Analisis keselamatan PLTN yang direncanakan dibangun di Ujung Watu, Jepara
Keselamatan PLTN menjadi prioritas utama dalam pembangunan reaktor nuklir. Untuk mendukung sistem pertahanan berlapis keselamatan reaktor, pertamakali dimulai dari penentuan tapak yaitu lokasi di daratan yang akan digunakan untuk pembangunan, pengoperasian dan dekomisioning reaktor nuklir. Dalam tugas akhir ini penelitian di fokuskan pada aspek keselamatan, yaitu keselamatan lingkungan terhadap PLTN, yang meliputi seismik dan meteorologi. Tujuan utama dari pemanfaatan dasar data seismik dan meteorologi dalam pembangunan PLTN adalah untuk dapat memperkecil resiko kecelakaan reaktor yang dapat terjadi bilamana ada gempa bumi dan kejadian meteorologi ekstrim seperti tornado dan siklon tropis. Dari pembahasan dapat di simpulkan bahwa, ditinjau dari kegempaan secara makro, wilayah Jawa Tengah bagian utara termasuk daerah kegempaan dengan efek kerusakan pada skala V - VI MMI, yaitu efek kerusakan mulai dari getaran sampai dengan kerusakan ringan. Akibat kegempaan secara mikro, Ujung Watu termasuk dalam kegempaan dengan efek kerusakan pada skala I MMI, yaitu getaran tidak dirasakan oleh orang, dengan PGA antara 100 - 200 cm/detik2. Dan wilayah Jawa bagian utara tidak dilewati lempeng tektonik dan jarak dari gunung api berkisar antara 108-180 km. Sehingga kemungkinan terjadinya gempa tektonik di wilayah Ujung Watu Jepara relatif kecil dan aman dari bahaya vulkanik, lava, lahar, abu vulkanik, dan gas sebagai produk gunung api. Ditinjau dari meteorologi, Ujung Watu Jepara bukan daerah yang mempunyai potensi meteorologi ekstrim seperti, tornado, siklon tropis, dan banjir. Dengan demikian maka, di Ujung Watu layak dibangun PLTN.
Kata kunci : PLTN, Keselamatan, Seismik, Meteorologirn
S10-0118 | 9/TA/M/10 614:539.120(043) AKH a | Perpustakaan Poltek Nuklir | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain