Tugas Akhir
Perbandingan akurasi hasil pengujian metode visible wet magnetic test dan fluorescent magnetic test terhadap cacat pada baut ulir
Dalam proses pengelasan tersebut sering kali terjadi permasalahan yaitu ketidak
sempurnaan dalam proses penyambungan seperti retak. Metode untuk mendeteksi
retakan tersebut dapat dilakukan menggunakan Magnetic Particle Inspection.
Penggunaan metode Magnetic Particle Inspection bertujuan untuk melakukan
pengujian secara surface dan subsurface yang akan memunculkan cacat berupa retakan,
patahan, dan lubang tanpa merusak dengan bantuan medan magnet yang
memungkinkan menampakkan diskontinuitas menggunakan suatu media (partikel
magnet) yang mempunyai daya tarik magnet. Akan tetapi, pengaplikasian Magnetic
Particle Inspection pada baut ulir belum pernah dilakukan penelitian. Setelah
pengujian diperoleh bahwa pengujian magnetic testing inspection dapat digunakan
untuk membaca retak pada baut ulir. Berdasarkan jenis partikel yang digunakan dengan
metode wet fluorescent pada akurasi pembacaan cacat pada baut M10, M12, M14, M16,
M20 lebih besar daripada visible wet yang dimana didapatkan nilai sebesar 96,04%
sedangkan metode visible wet didapatkan akurasi pembacaan sebesar 89,04%. Hal ini
dikarenakan cacat yang ditimbulkan berwarna lebih terang akibat disinari oleh sinar
ultraviolet sehingga memunculkan indikasi yang lebih mendekati cacat aktual daripada
visible wet yang hanya menggunakan cat kontras putih atau WCP dan warna partikel
magnetik yang berwarna hitam
S24-0271 | 14/TA/M/24 620.179.14 MIF p | Perpustakaan Poltek Nuklir | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain