Tugas Akhir
Analisis kemampuan difusi cesium-137 pada tanah lempung dan kaolin kalimantan barat dengan penjenuhan air demin
Rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Kalimantan Barat sedang dibahas untuk memenuhi kebutuhan energi listrik yang meningkat di Indonesia. Konsep green technology dan energi baru terbarukan akan diterapkan di Ibu Kota Nusantara (IKN) tersebut. PLTN ini memerlukan infrastruktur pendukung, termasuk fasilitas pembuangan limbah radioaktif NSD yang direkomendasikan oleh IAEA dan akan dibangun dekat PLTN di Kalimantan Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan difusi Cs-137 ke dalam material alami (tanah lempung) dan material hasil rekayasa (mineral kaolin) sebagai kandidat sistem penghalang pada fasilitas pembuangan dekat permukaan (near surface disposal/NSD) dalam skala laboratorium dengan penjenuhan air demin. Bahan-bahan tersebut berasal dari wilayah Bengkayang, Kalimantan Barat. Kedua bahan tersebut di karakterisasi meggunakan ICP-OES dan XRF menunjukkan bahwa kedua bahan tersebut mengandung elemen logam Al (Aluminium) yang lebih tinggi dibandingkan dengan unsur lainnya. Dengan penyusun utamanya yaitu Si (Silika). Hasil analisis MCA tiap irisan sampel menunjukkan bahwa keseluruhan nilai koefisien laju difusi (Da, m2/s) berdasarkan variasi waktu tidak berpengaruh secara signifikan yaitu pada tanah lempung berada pada rentang 1,10 x 10-12 m2/s dan untuk sampel kaolin berada pada rentang 2,1 x 10-12 m2/s. Sedangkan pada variasi densitas nilai koefisien laju difusi Cs-137 (Da, m2/s) berbanding terbalik dengan nilai densitasnya. Semakin besar nilai densitas maka semakin kecil nilai koefisien laju difusi nya (Da, m2/s), sehingga proses difusi menjadi lebih lambat. Dalam percobaan safety assessment dengan RESRAD Offsite pemilihan lapisan kaolin 0,6 m bisa jadi opsi karena bisa menahan dosis maksimum hingga 251 tahun.
S24-0227 | 22/TA/H/24 666.32 SER a | Perpustakaan Poltek Nuklir | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain